Sebagai bentuk komitmen dalam memberikan layanan kesehatan prima kepada masyarakat, adalah sebuah kewajiban bagi jajaran pengelola untuk terus meningkatkan kualitasnya. Selain pola manajemen yang bagus, pemenuhan hak-hak karyawan juga harus diperhatikan.

Masih dalam momentum yang sama, Kepala Daerah berpesan agar dengan diresmikannya pelayanan HD diimbangi dengan kesiapan tenaga SDM handal. Terutama tenaga perawat yang serba mumpuni. Sehingga semua peralatan himodialisis dapat dimaksimalkan penggunaannya.

Di akhir sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa keberadaan poli HD secara otomatis lebih mempermudah bagi pasien rujukan dari RS swasta. Hal itu karena mereka dapat langsung dirujuk ke RSUD Bangil. Sehingga tidak perlu jauh-jauh pergi ke poli HD yang ada di RS di luar kota.

Diketahui, unit Hemodialisa di RSUD Bangil mulai beroperasi sejak April 2016 dengan jumlah kapasitas mesin sebanyak 9 unit. Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan layanan hemodialisis dengan tingginya daftar antrian pasien yang memerlukannya, maka RSUD Bangil berupaya menambah kapasitas layanan.

“Selanjutnya, kami terus optimalkan penggunaan ke-36 mesin sehingga mampu melayani sampai 216 pasien. Gedung pelayanan kami pindahkan dari ruang pelayanan HD yang lama ke gedung eks IGD agar bisa menampung penambahan sampai dengan 36 mesin”, tuturnya. (Eka Maria+Rayzal)